Jumat, 30 Oktober 2015

Atasi Penyakit Diabetes Sejak Dini Agar Anda Lebih Sehat

Memiliki kondisi tubuh yang sehat merupakan hak bagi setiap orang. Tubuh yang sehat sangat berpengaruh terhadap hal-hal atau aktivitas karena kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dan sangat mahal. Seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, khusus untuk pengobatan maka diperlukan uang yang banyak dan tidak semua orang mempunyai uang yang banyak, maka untuk mengantinya adalah dalam hal pencegahan yang mempunyai kondisi keuangan sangat murah bahkan tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun. Cara mengobati diabetes sangat lah mudah dan semua orang pasti bisa melakukannya karena sangat berkaitan dengan kegiatan yang anda lakukan setiap hari.

 

Dengan melakukan aktivitas dan pola hidup yang sehat, setiap penyakit yang berbahaya tentunya dapat dicegah dengan baik tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak dalam mengobatinya. Cara mengobati diabetes dalam kehidupan anda bisa anda lakukan terlebih anda sering melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut cara mengobati penyakit diabetes :
1.         Jika anda sebagai perokok aktif maka dari sekarang berhentilah merokok atau paling tidak kurangilah merokok anda, rokok sangat aktif dalam mengendalikan gula darah anda sampai tingkat yang paling tinggi, maka dari itu jika anda ingin gula darah anda menurun maka berhentilah merokok mulai dari sekarang.
2.         Kurangilah anda memakan makanan yang mengandung kadar gula tinggi seperti nasi dan beberapa minuman yang mengandung gula karena nasi dan minuman akan sangat berpengaruh terhadap kadar gula darah anda dalam tubuh dan kalau di konsumsi secara terus menerus dalam jumlah banyak maka kecenderungan gula darah anda akan naik.
3.         Penyakit insomnia atau tidak bisa tidur mungkin salah satunya bisa disebabkan karena seringnya kita begadang, dengan setiap hari kita begadang dan banyak kurang tidur maka gula darah dalam tubuh lama kelamaan akan mengalami kenaikan yang fantastis.

Hindarilah ketiga hal di atas jika anda tidak ingin gula darah dalam tubuh anda mengalami kenaikan, demi tubuh yang anda sayangi yang tetap sehat dan prima karena kesehatan adalah salah satu harta yang paling berharga dalam kehidupan kita.

Rabu, 21 Oktober 2015

Jenis-Jenis Makanan Penurun Hipertensi

Mendertia penyakit tekanan darah tinggi haruslah dapat terhindar dari stress dan mengatur pola makan serta pola hidup agar dapat dengan mudah mengembalikannya dalam keadaan yang normal. Gejala hipertensi yang umum terjadi pada setiap orang yakni seperti sakit kepala, pusing atau vertigo, mimisan, mual dan muntah. Jika anda merasakan gejala-gejala tersebut maka segeralah mengunjungi dokter terdekat guna mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, ada juga beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara mengkonsumsi beberapa makanan yang telah dianjurkan dan sudah terbukti bermanfaat bagi penderitanya. Berikut akan saya paparkan beberapa diantaranya:
 


1 . Sayuran Hijau

Ada banyak jenis sayuran hijau yang dapat anda pilih sesuai selera, namun ada beberapa yang paling direkomendasikan seperti salah satunya brokoli yang memiliki kandungan nutrisi besar dan bermanfaat untuk penderitanya. Anda dapat mengkonsumsinya dengan cara di jus atau pun dimasak. Akan tetapi, usahakan untuk tidak memasaknya terlalu matang karena dapat mempengaruhi kandungan nutrisi dan vitaminnya. Selain itu, jenis lainnya seperti bayam pun dapat juga anda konsumsi untuk membantu menurunkan gejala hipertensi yang anda derita.



2 . Mentimun

Mentimun yang telah dipercaya dari dulu oleh masyarakat pada umumnya dapat menurunkan tekanan darah tinggi ternyata sudah dipercaya juga oleh para ahli kesehatan karena sudfah banyaknya peneliti yang membukitkan jika kandungan yang ada dalam mentimun sangat baik untuk penderitanya. Di negara kita makanan yang satu ini sangat mudah untuk ditemukan dengan harga yang sngat terjangkau.


3 . Buah Beri

Semua kategori buah yang termasuk ke dalam keluarga beri seperti strawberry, blueberry, raspberry dan blackberry merupakan buah yang baik dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Rasanya sangat disukai oleh setiap orang dan saat ini cukup mudah untuk mendapatkan berbagai buah tersebut di swalayan-swalayan terdekat. Buah-buahan tersebut mengandung potassium tinggi yang baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi.


4 . Tomat

Jangan pernah pandang sebelah mata kategori buah yang satu ini, kandungan yang bermanfaat pada buah tersebut seperti potassium, vitamin c dan serat sangat baik untuk kesehatan terutama bagi anda yang tengah menderita penyakit hipertensi akut. Menkonsumsinya dapat langsung dimakan atau di jus, tergantung selera.

Cabrutan Enamawira & Lapas Tahuna Masuk 3 Satker Terbaik KPPN Tahuna


Cabrutan Enamawiran dan Lapas Tahuna masuk 3 besar satker terbaik
Cabrutan Enamawiran dan Lapas Tahuna masuk 3 besar satker terbaik

Tahuna, INFO_PAS – Cabang Rumah Tahanan Negara (Cabrutan) Enamawira dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tahuna masuk sebagai tiga satuan kerja (satker) dengan kinerja keuangan terbaik pada wilayah pembayaran Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPN) Tahuna.

Hal tersebut disampaikan saat dilaksanakan Sosialisasi Pelaksnaaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2015 di aula KPPN Tahuna, Rabu (21/10).

“Pada triwulan ke-3  tahun anggaran 2015 ini kami telah melakukan evaluasi dan memberikan penilaian terhadap 61 satker yang berada di wilayah pembayaran KPPN Tahuna,” tutur Kepala Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker KPPN Tahuna, Hasan.

“Pada penilaian ini kami memberikan apresiasi tinggi kepada tiga satker terbaik dari kinerja keuangannya, yaitu Cabrutan Enemawira, Kementerian Agama Kepulauan Sangihe, dan Lapas Tahuna,” lanjutnya.

Hasan pun menyebutkan kriteria yang telah dipenuhi ketiga satker tersebut sehingga menjadi tiga terbaik.

“Ketiga satker telah memenuhi enam aspek penilaian, yakni penyerapan atau realisasi anggaran, pola penarikan realisasi anggaran, penyampaian gaji induk, pertangungjawaban UP/TUP, rekonsiliasi Saiba, dan, penyampaian laporan pertanggungjawaban bendahara,” tandasnya. (IR)


Kontributor: Cabrutan Enamawira

Sabu Dalam Mie Instan Gagal Masuk Lapas Muara Enim


P2U Muara Enim gagalkan penyelundupan sabu
P2U Muara Enim gagalkan penyelundupan sabu

Muara Enim, INFO_PAS – Paket sabu yang diselundupkan pengunjung ke dalam mie instan berhasil digagalkan petugas Penjagaan Pintu Utara (P2U) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muara Enim, Senin (19/10) lalu. Barang haram itu dibawa oleh pembesuk bernama Ermiyadi untuk diberikan kepada dua penghuni lapas, yaitu Iskandar dan Sudir.

“Tersangka membawa satu dus mie instan, satu kg kopi, ¼ kg kopi, dan lima bungkus rokok. Ketika diperiksa, di dalam mie instan ditemukan satu bungkus mie yang telah cacat dan setelah dibuka terdapat satu paket sabu,” ujar dua petugas P2U Lapas Muara Enim, Eko Febrianto dan Alfi Syahrin.

Melihat temuanitu, kedua petugas langsung mengamankan pengunjung tersebut dan dibawa ke ruang Kepala Sub Seksi Keamanan dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Lapas (Kalapas) Muara Enim, Imam Purwanto.

“Sebagai bukti keseriusan dalam memberantas peredaran narkoba yang semakin memprihatinkan, kami langsung berkoordinasi dengan Kepala Satuan Resort Narkotika Kepolisian Resort Muara Enim, AKP. Bustomi, dan menyerahkannya untuk proses lebih lanjut,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Jauhari.

Kalapas Muara Enim pun mengapresiasi penemuan ini dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan ketelitian petugas P2U. “Seluruh petugas agar selalu siap, sigap, dan waspada dalam menjalankan tugasnya,” pesan Imam. (IR)


Kontributor: Lapas Muara Enim

Serunya Lomba Buka Tutup Kunci Sel di Lapas Warungkiara


lomba buka tutup kunci sel di Lapas Warungkiara
Lomba buka tutup kunci sel di Lapas Warungkiara

Sukabumi, INFO_PAS – Gelora peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) Tahun 2015 mulai terasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara. Salah satunya melalui pelbagai lomba yang diikuti para pegawai lapas.

Seperti keseruan yang terlihat pada Senin (19/10) lalu saat digelar lomba buka tutup kunci pintu besi kamar hunian, lomba tata cara berpakaian dinas yang baik dan benar, serta sejumlah lomba lainnya.

“Kami apresiasi pegawai yang turut memeriahkan kegiatan ini. Semua kami lakukan untuk meningkatkan keterampilan tugas sehari-hari,” ujar Kepala Lapas Warungkiara, Risman Somantri, saat memantau jalannya lomba.

Dalam lomba buka tutup kunci, pemenang pertama diraih oleh Didik Prasetio untuk kategori putra. Sedangkan untuk kategori putri dimenangkan oleh Cut Lutpianti Ayu Rosiah.

Acara puncak HDKD Tahun 2015 rencananya akan diperingati pada Jumat (30/10) mendatang melalui upacara gabungan yang diikuti Unit Pelaksana Teknis wilayah Sukabumi, yakni Lapas Warungkiara, Lapas Sukabumi, dan Kantor Imigrasi Sukabumi. (IR)


Kontributor: Lapas Warungkiara

Selasa, 20 Oktober 2015

Aksi Ermiady Selundupkan Sabu ke Lapas Lewat Mie Instan Gagal Total


Tersangka Ermiady (41) menunjukkan sabu yang coba diseludupkannya di Lapas Muaraenim.
Tersangka Ermiady (41) menunjukkan sabu yang coba diseludupkannya di Lapas Muaraenim.

Muaraenim – Nasib apes dialami Ermiady (41) warga Dusun III, Desa Sukamaju, Sungai Rotan, Muaraenim. Ia tertangkap tangan ketika akan menyeludupkan paket sabu yang disimpan dalam bungkus mie instan, di Lapas Muaraenim, Senin (19/10/2015) sekitar pukul 16.30 Wib.

Menurut tersangka Ermiady yang sehari-harinya sebagai petani ini, ia hanya disuruh tetangganya untuk mengantarkan bahan makanan ke dua narapidana di dalam Lapas Muaraenim.

Namun ia tidak diupah, tetapi sebelum mengantarkan barang tersebut ia diberi upah yakni bisa menghisap sabu secara gratis. Sejak saat itu ia mulai kecanduan menghisap sabu dan sudah berlangsung sekitar dua minggu yang lalu.

“Aku idak kenal wong yang nak diantarkan ini, cuma dienjuk tau namonyo bae,” ujar ayah tiga anak ini dengan ekspresi tanpa dosa.

Kalapas Klas II B Muaraenim Imam melalui Kepala Keamanan Jauhari menjelaskan, pelaku tertangkap tangan akan menyeludupkan sabu di dalam kemasan mie instan. Saat ini pelaku sudah diserahkan ke Polisi.

“Kalau dahulu biasanya disimpan dalam makanan dan gula, namun sekarang sedikit berubah disimpan dalam kemasan mi. Pokoknya kita perketat terus peredaran narkoba terutama didalam lingkungan Lapas Muaraenim,” ujarnya.

Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto didampingi Kasatnarkoba AKP Bustomi, membenarkan jika pihaknya mendapatkan serahan dari Lapas Muaraenim, seorang tersangka narkoba yang menyamar sebagai pengunjung untuk menyeludupkan sabu ke dalam Lapas Muaraenim.

Dari hasil tes urine, tersangka positif mengkonsumsi sabu. Barang bukti yang diamankan sebanyak 2,5 gram atau senilai Rp 2,5 juta. Saat ini pihaknya sedang melakukan pengembangan.

Untuk itu, tersangka akan dijerat dengan UU Narkotika No 35 tahun 2009 pasal 112, dengan ancaman pidana minimal empat tahun penjara dan maksimal 12 tahun penjara serta denda paling sedikit Rp 800 juta rupiah.(ARDANI ZUHRI)


Sumber : Sripoku.com

Petugas Lapas Kelas IIB Sanggau Hancurkan 13 HP Napi


ilustrasi
Ilustrasi

Sanggau – Petugas Lapas kelas II B Sanggau menemukan alat judi kolok-kolok dan barang elektronik. Diketahui, sebelumnya petugas telah menemukan ganja yang dibawa tahanan rutan.

“Penemuan ganja ini ditindaklanjuti dengan penggeledahan seluruh kamar hunian dan menyita 13 unit HP, 1 set bola kolok-kolok dan barang lain yang dilarang dibawa tahanan, ” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Klas II B Sanggau, M Halil, akhir pekan lalu.

Barang-barang tersebut, ditambahkan Halil langsung dihancurkan supaya tidak bisa digunakan lagi. “Tadi langsung saya pecahkan semuanya, ” ujarnya.

Ia juga menjelaskan tidak satupun tahanan yang mengakui kepemilikan barang tersebut sehingga membuat petugas langsung menghancurkan barang bukti yang didapatkan.

“Tidak ada yang mau ngaku, karena takut di proses, ” tegasnya.(sap/sut)


Sumber : suarapemred.co.id

LPKA Martapura Berhasil Gagalkan 2680 Butir Dextro



Martapura, INFO_PAS – Petugas kunjungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Martapura berhasil menggagalkan upaya penyelundupan obat daftar G jenis Dextro yang diselipkan didalam sandal wanita (high heels), Selasa(20/10). Peristiwa tersebut berlangsung pada siang hari pada jam kunjungan.

Melihat kecurigaan gerak-gerik pengunjung satu persatu barang bawaan pengunjung di periksa akhirnya Sabran, petugas kunjungan LPKA Martapura berhasil menemukan 2680 butir obat daftar G jenis Dextro yang sudah dipaket dalam plastik kecil masing masing 20 butir per bungkus.

Dengan tegas, petugas langsung menggelandang perempuan paruh baya beserta anak kecil menuju ruangan untuk dimintai keterangan terkait barang bawaan tersebut.
Selanjutnya, Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban LPKA Martapura Miri, langsung menghubungi  Kanit Narkoba Polres Banjar untuk memproses hukum lebih lanjut.

Menurutnya kejadian ini dapat dijadikan pelajaran berharga karena tanpa ketelitian dan kesigapan petugas dalam menggeledah barang bawaan pengunjung maka hal ini bisa menimbulkan ketidak amanan situasi dan kondisi LPKA Martapura yang sudah over kapasitas.

“Hari ini berjumlah 980 orang terdiri dari Warga Binaan Anak dan Dewasa,” ucap Miri mengakhiri pembicaraan.(DN)

Kontributor : Robbyanoor

Ditjenpas Sabet Gelar Juara Umum


Kontingen Ditjenpas pada saat pembukaan HDKD 2015.
Kontingen Ditjenpas pada saat pembukaan HDKD 2015.

Jakarta, INFO_PAS – Sejumlah lomba yang telah digelar selama sepekan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akhirnya memperoleh hasil memuaskan. Pasalnya, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) sabet gelar juara umum. Lomba diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Dharma Karya Dhika Kemenkumham (HDKD) tahun 2015.

“Kita banyak mendapatkan juara satu sehingga kita dapatkan gelar juara umum,” ucap Kepala Bagian Umum Ditjenpas Lili, saat memimpin apel pagi di lapangan upacara Ditjen PAS, Selasa, (20/10).

Tim Perwakilan Ditjenpas meraih juara 1 pada cabang lomba voli, tenis meja, serta badminton. Selain itu tim Ditjenpas meraih juara pula di dua cabang olahraga lainnya yaitu futsal dan catur.

Lili menyampaikan bahwa penyerahan hadiah lomba kepada para pemenang rencananya akan dilakukan dalam rangkaian acara Jalan Sehat Hari Dharma Karya Dhika pada tanggal 24 Oktober 2015.

“Ini bukti, bahwa selain bekerja kita imbangi juga dengan berolahraga. Dan kita jagonya,” tutup Lili.

Penulis : Rio Wisuma

Senin, 19 Oktober 2015

Bapas Bengkulu Wujudkan Litmas Cepat dan Tuntas


Monev-dan-pembekalan-di-Bapas-Bengkulu-496x350
Ka Bapas Bengkulu, Misdarti pimpin rapat jajarannya

Bengkulu, INFO_PAS – Momentum Hari Dharma Karyadhika Tahun 2015 menjadi titik awal dicanangkannya gerakan “Tuntas Litmas” oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas II Bengkulu. Gerakan ini merupakan wujud komitmen para Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Bengkulu dalam pelayanan prima terhadap Klien Pemasyarakatan dimana setiap PK harus cepat, tepat, dan tuntas dalam mengerjakan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas).

Bahkan khusus untuk PK Anak sebagaimana Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, Litmas Anak harus udah selesai dan diserahkan kepada pihak penyidik/kepolisian dalam tiga hari. “Penentuan waktu ini penting untuk Litmas Re-Integrasi PB, CMB, CB, dan Asimilasi. 30 hari adalalah waktu paling lambat untuk menyerahkan hasil Litmas. Lewat dari waktu itu akan ada pemanggilan terhadap PK,” tegas Kepala Bapas Bengkulu, Misdarti kepada INFO_PAS, Senin(19/10).\

Tak hanya itu, Misdarti tegas menyebutkan bahwa tidak ada penggantian kas negara melalui bendahara bila terjadi keterlambatan. “Ini kami lakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi Klien Pemasyarakatan sehingga semua sungguh-sunguh dalam bekerja,” sambungnya.
Diakui Misdarti, selama ini masih banyak Litmas yang dibuat 2-4 bulan sejak surat dikeluarkan, khususnya Litmas Re-Integrasi Sosial. Instruksi ini pun disambut baik oleh salah salah satu PK Bapas Bengkuku, Rian Manggurai.

“Saya pribadi tidak masalah dengan instruksi ini. Walaupun kerap terkendala masalah penjamin yang membawa berkas pelengkap Litmas. Semua ada baiknya,” kata Rian.
Salah satu klien Bapas Bengkulu yang enggan disebut namanya mengaku gembira dengan langkah yang diambil pihak bapas. “Saya semakin rindu bapas bila seperti ini. Semua dibuat cepat, tuntas, dan mudah karena seperti inilah bapas seharusnya melayani,” pujinya.

Kontributor: Imron Hasyim

Karya Napi Lapas Wanita Malang Sedot Perhatian


Hasil Karya Lapas Wanita Malang
Hasil Karya Lapas Wanita Malang

MALANG – Karajinan karya para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Sukun Kota Malang turut meramaikan Event Creativaganza Bank dan UMKM 2015 yang digelar Bank Indonesia (BI) di Malang Town Square (Matos) mulai kemarin (17/10) hingga hari ini (18/10).

Hasil karya mereka mampu menarik perhatian sejumlah pengunjung pameran. Produk yang dipamerkan itu berupa rajutan yang mampu menghasilkan berbagai jenis benda. Mulai dari tas, dompet, kaus kaki, tempat tisu, taplak, hingga penutup galon. Kerajinan yang dibuat oleh 147 orang dari 305 narapidana ini dijual dengan mengandalkan pesanan dari pengunjung dan hanya untuk sekadar memperkenalkan produk.

Selain karya napi wanita, produk yang juga menarik dalam event tersebut adalah batik organik. Menurut Yagasu, pemilik stan batik organik, produk ini biasa dipasarkan di luar Kota Malang. Di antaranya Medan, Aceh, Jakarta, Singapura, hingga Paris. ”Produk batik organik ini harus dipesan terlebih dahulu sebelum akhirnya dipakai,” ujarnya. Menurut dia, keikutsertaannya dalam acara ini juga untuk mengajak para pengunjung agar lebih ramah lingkungan.

Dudi Herawadi, pimpinan BI Kantor Perwakilan Malang mengatakan, dalam event ini, BI melibatkan 16 gerai yang menjual hasil karya berupa kerajinan tangan, batik, hingga kreasi makanan dan minuman. Di antaranya, kreasi rajutan; hasil kerajinan dari bunga kering dan klobot jagung; hasil kebun berupa bawang merah, keripik, minuman kreasi cokelat; hingga kain batik beserta kreasinya. Peserta pameran tak hanya yang berasal dari Kota Malang, ada juga yang berasal dari Pasuruan dan Probolinggo.

Acara tersebut semakin meriah dengan adanya instrumen musik tradisional yang disusul dengan penampilan fashion show para model dari Color Models Inc dengan balutan kebaya dan batik.
Dalam kesempatan itu, Dudi mengatakan, tugas Bank Indonesia adalah untuk kestabilan ekonomi dan keuangan yang diindikasikan dengan stabilnya nilai tukar rupiah. ”Dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan fundamental ekonomi yang meliputi ekonomi makro dan mikro,” ujar dia.

Dudi berharap, event ini mampu memfasilitasi perajin batik untuk membuka gerai dan memasarkan produk-produknya. ”Selain itu, kami juga meningkatkan pemahamaan masyarakat terhadap produk perbankan. Di Kota Malang ada 38 bank yang berada di wilayah kerja BI,” jelas dia.Bank Indonesia, lanjut dia, juga memberikan pembinaan kepada 13 UMKM yang ada di Kota Malang. Di antaranya Batik Blimbing, Batik Griya Tumapel, dan Batik Pandan Arum. ”Perajin-perajin tersebut harus dilatih agar tidak mencemarkan lingkungan,” ujar dia.

Sementara itu, event yang dibuka oleh Wali Kota Malang Moch. Anton ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiadji; Wakil Bupati Malang Achmad Subhan; Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni; serta perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Jember, dan Kediri. (ega/c1/lid).

Sumber: http://radarmalang.co.id/

Minggu, 18 Oktober 2015

Agen Infokom Ditjen PAS Penyebar Virus Positif Pemasyarakatan


Kasubdit Komunikasi Akbar Hadi
Kasubdit Komunikasi Akbar Hadi

Jakarta, INFO_PAS – “Agen Infokom Ditjen PAS penyebar virus-virus positif pemasyarkatan,” demikian ucap Kepala Subdit Komunikasi Direktorat Infokom Ditjen PAS, Akbar Hadiprabowo saat memberi pembekalan kepada 34 Petugas Pemasyarakatan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Bidang Informasi dan Komunikasi untuk Petugas Pemasyarakatan, Minggu 18/10 di Jakarta.

“Para peserta Bimtek ini akan menjadi  Agen humas, Agen Infokom Ditjen PAS,” ungkap Akbar.
Akbar juga menerangkan bahwa saat ini Ditjen PAS tengah membentuk agen-agen informasi dan komunikasi yang kompeten guna mendukung Program Pemasyarakatan Cerdas berbasis IT.
“Tidak hanya mahir menyajikan informasi positif pemasyarakatan, tetapi juga handal dalam penguatan tekhnogi, data dan informasi Pemasyarakatan,” imbuhnya.

Senada dengan Akbar, Direktur Informasi dan Komunikasi Ditjen PAS, Aman Riyadi saat membuka kegiatan Bimtek tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan bimtek yang digelar merupakan upaya Ditjen PAS kembali menguatkan petugasnya untuk menjadi motor layanan Pemasyarakatan Berbasis IT di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT).

Aman menegaskan, kualitas sumber daya manusia yang baik memegang peranan utama dalam upaya menyajikan layanan informasi yang baik kepada masyarakat.
Selanjutnya, Aman juga menekankan bahwa membangun layanan pemasyarakatan berbasis IT meliputi menyajikan informasi yang real time merupakan suatu keharusan.

“Pemasyarakan berbasis IT telah dicanangkan sejak 2009 lalu, hingga saat ini hal itu harus tetap dikuatkan guna mewujudkan  Pemasyarakatan Cerdas berbasis IT sebagai Prioritas Program Ditjenpas saat ini,” pungkasnya. ***


Penulis: Nanda Hakiki

Sabtu, 17 Oktober 2015

Kepramukaan di Lapas Pangkalpinang Pancing Kreativitas WBP


kegiatan pramuka di Lapas Pangkalpinang
kegiatan pramuka di Lapas Pangkalpinang

Pangkalpinang, INFO_PAS – Sebanyak 30 pemuda di Lembag Pemasyarakatan (Lapas) Pangkalpinang mengikuti kegiatan Pramuka Gugus Depan Putera 229 Kwaran Gerunggang/03 pada Sabtu (17/10) lalu. Kegiatan itu sendiri telah berlangsung sejak awal Maret 2015 lalu.

Meski bekerja sama dengan Kwartir Cabang Pangkalpinang, kepramukaan di Lapas Pangkalpinang dapat dikatakan sudah mandiri/berdiri sendiri dan terlaksana dari dan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan bimbingan petugas lapas.

Kerjasama dengan Kwartir Cabang Pangkalpinang lebih dimaksudkan untuk mendidik dan memberikan wawasan kebangsaan serta bela negara serta untuk memancing kreativitas WBP.

“Pembinaan kepramukaan ini untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan bagi para pemuda WBP serta membekali mereka agar berani menatap masa depan dengan tidak mengulangi perbuatan sesatnya di masa lalu sehingga menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara,” sebut Hudi Ismono selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Pangkalpinang.

“Kepala Lapas, Yuhelly, pun sangat mendukung hal ini sebagai salah satu program pembinaan,” sambungnya.
Tak hanya lapas, para WBP pun sangat antusias terhadap penyelenggaraan kegiatan kepramukaan tersebut. (IR)


Kontributor: Fitri Rusmono

Jumat, 16 Oktober 2015

Tari Rampak Kendang Lapas Wanita Bandung Tuai Pujian


penampilan tari rampak kendang Lapas Wanita Bandung
Tari rampak Kendang WBP Lapas

Bandung, INFO_PAS – Tari Rampak Kendang yang dibawakan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Bandung ikut memeriahkan acara Bandung Guyub Bandung Juara” pada Selasa (12/10) lalu.

Ini merupakan pagelaran yang melibatkan beberapa komunitas dalam memeriahkan hari jadi Kota Bandung ke-2015 serta menyambut Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah.

“Kami apresiasi keikutsertaan Lapas Wanita Bandung dalam acara ini,” puji Oded Muhammad Danial, Wakil Walikota Bandung.

“Kehadiran lapas menjadi bukti adanya pembinaan dan perubahan yang baik bagi penghuninya,” lanjut Oded.

Acara yang berlangsung di Masjid Darul Taubah Kelurahan Gardu Jati itu berlangsung meriah. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain para anggota DPRD serta pemuka agama Kota Bandung, para seniman senior Sunda, dan unsur masyarakat di Kota Bandung. (IR)


Kontributor: Lapas Wanita Bandung

Pondok Asimilasi Rutan Serang Panen 2,5 Kuintal Lele


panen 2.5 kuintal lele di pindok asimilasi Rutan Serang


Serang, INFO_PAS – Pondok asimilasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIb Serang sukses memanen 2,5 kuintal lele, Selasa (13/10) lalu. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Susy Susilawati, beserta jajarannya hadir langsung dalam panen lele pondok asmilasi Rutan Serang yang diresmikan sejak 17 Agustus 2015 lalu itu.

Bissmillahirrohmanirrohim semoga panen lele ini bisa bermanfaat dan dapat diteruskan serta dikembangkan,” harap Susy.

Ia pun mengapresiasi kegiatan ini yang dinilainya sangat baik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). “Kegiatan semacam ini sangat bagus dan perlu dikembangkan untuk pembinaan WBP,” ujarnya.

Kepala Rutan Serang, Prihartati, menyampaikan bahwa panen kali ini pihaknya bekerja sama dengan PT. Nikkomas. “Panen lele kali ini kami salurkan ke PT. Nikkomas,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya berusaha melakukan pembenihan atau pembibitan sendiri. “Sebanyak 2,5 kuintal lele dihasilkan dari dua kolam ikan. Kami memiliki 12 kolam ikan yang terdiri dari enam kolam besar dan enam kolam kecil dimana kolam-kolam kecil tersebut digunakan untuk pembibitan,” imbuhnya. (IR)


 Kontributor: Muna

Dua Pembawa Narkoba Ditangkap P2U Lapas Kotabaru


penemuan narkoba oleh P2U Lapas Kotabaru


Kotabaru, INFO_PAS – Dua orang yang ingin menyelundupkan sembilan paket obat terlarang jenis Dextromorphane ditangkap anggota Penjaga Pintu Utama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kotabaru, Rachmat Arief Wicaksono, Kamis (15/10) kemarin.

Menurut Rachmat, kronologis penangkapan terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. “Ada dua orang yang ingin menitip tiga bungkus rokok untuk salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan bernama M. Qalbi. Saat dilakukan pemeriksaan secara seksama, kedua penitip tersebut bertingkah laku yang mencurigakan dan ingin cepat-cepat keluar sebelum barang selesai diperiksa,” jelasnya.

Dibantu petugas lapas lainnya, Dody Armayansyah, pintu portir pun langsung ditutup untuk menghalangi kedua pembesuk yang hendak keluar. “Dalam tiga bungkus rokok tersebut ditemukan lima bungkus obat jenis Dextromorphane. Saat dilakukan pemeriksaan tubuh salah satunya yang bernama Rahmatillah, ditemukan juga satu bungkus lainnya pada saku celananya dan tiga bungkus dalam tas.

“Jadi total obat yang ditemukan sejumlah sembilan bungkus dan setiap bungkusnya berisi tujuh butir,” lanjut Rachmat.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan kepada Kepala Lapas Kotabaru untuk kemudian langsung berkoordinasi dengan Satuan Narkoba Kepolisian Resort Kotabaru guna penyelidikan lebih lanjut. (IR)


Kontributor: Akhmad Tamami

Workshop Melukis, Lapas Wanita Bandung Kedatangan Seniman Patung Ternama



Bandung, INFO_PAS – “Tidak ada salah atau benar dalam menggambar, hanya hukum yang bisa tentang salah atau benar. Maka kita harus MERDEKA dalam menggambar.” Itulah petikan sambutan dari Dolorosa Sinaga, seorang seniman pematung besar Indonesia saat hadir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Bandung, Senin (12/10).

Ia datang ke lapas pimpinan Surta Duma Sihombing ini untuk memberikan workshop melukis bagi 29 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Wanita Bandung serta empat penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak Bandung. Workshop itu sendiri merupakan persiapan pameran yang akan diadakan pada perayaan Hari Ibu 2015 di Lapas Wanita Bandung.

“Tidak semua lapas memiliki kesempatan untuk belajar melukis dari yang ahli. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan ini sebagai jalan berkarya dan pembuktian,” pesan Surta Duma.
Hal positif juga disampaikan oleh salah satu WBP Lapas Wanita Bandung. “Bagi saya kegiatan seperti ini harus menjadi kegiatan wajib disetiap lapas karena lapas itu seperti sekolah, maka harus ada ragam kegiatan yang bisa memfasilitasi ragam minat,” sarannya.

Setiap peserta workshop tersebut difasilitasi oleh Somalaing Arts berupa kanvas dan alat lukis. Adapun tema lukisannya adalah “Kasih Ibu Adalah Cahaya Dunia.” Setiap peserta juga dibebaskan dalam menentukan objek yang akan dilukis, namun setiap objek harus bisa merepresentasikan tema. (IR)


Kontributor: Lapas Wanita Bandung

Kamis, 15 Oktober 2015

Rupbasan Bandung Simpan Logam Mulia Titipan Kejati Jabar



Bandung, INFO_PAS – Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas I Bandung menerima titipan basan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Selasa (13/10). Basan yang dititipkan berupa tiga kg logam mulia untuk disimpan dan dipelihara selama proses peradilan berlangsung.

“Sebagaimana koordinasi yang telah dilakukan Rupbasan Bandung dengan Kejati Jawa Barat bahwa barang bukti yang sedang dalam proses peradilan harus disimpan di rupbasan, maka kami pihak menyerahkan barang bukti berupa 30 keping logam mulia dengan masing-masing seberat 100 gram dengan jumlah keseluruhan tiga kg untuk disimpan di Rupbasan Bandung selama proses peradilan berjalan,” jelas Fahri Nur Mallo, Kepala Seksi Penuntutan Kejati jawa Barat.

Tendi Suharyadi selaku Kepala Sub Seksi Administrasi dan Pemeliharaan membenarkan apa yang disampaikan Fahri Nur Mallo tersebut. “Seperti tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 yang menyebutkan bahwa di dalam rupbasan ditempatkan benda yang harus disimpan untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan selama penyidikan, penuntutan, maupun pemeriksaan di pengadilan,” jelas Tendi.

Menindaklanjuti penitipan tersebut, pihak rupbasna pun langsung menyimpan benda mulia tersebut pada Safe Deposite Box di PT. Pegadaian Cabang Pungkur Jawa Barat setelah terlebih dahulu dilakukan pengecekan dan penaksiran terhadap basan tersebut oleh pihak Pegadaian dengan disaksikan oleh wakil dari Rupbasan Bandung dan Kejati Bandung.

“Ini dilakukan untuk lebih menjaga keamanan dan keutuhan basan tersebut,” lanjut Tendi.
Terkait penyimpanan tersebut, Kepala Rupbasan Bandung, Eko Suprapti R., berjanji pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga dan memelihara basan di rupbasan sebagaimana Peraturan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia No.16 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengelolaan Benda Sitaan Negara pada Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. (IR)


Kontributor: Mia Susanti

Jumlah Napi Terus Bertambah Lapas Ketapang Overload


Lapas Kelas II B Ketapang, Kalbar.
Lapas Kelas II B Ketapang, Kalbar.

Ketapang – Kepala Lapas Klas II B Ketapang, Sukaji berharap pemerintah pusat maupun daerah segera membantu menambah bangunan Lapas yang saat ini dinilai sudah tak ideal atau over kapasitas.

Saat ini Lapas Klas II B Ketapang menampung 400 lebih narapidana dan kondisi ini terus bertambah mengingat Lapas Klas II B Ketapang tidak hanya menerima tahanan atau narapidana dari Ketapang tetapi juga dari Kabupaten Kayong Utara.

“Idealnya Lapas Klas II kapasitasnya cuma 200 orang, tapi kita saat ini sudah menampung 400 lebih napi, kalaupun ada yang keluar biasanya juga tinggal 300 lebih, jadi Lapas disini sudah tidak ideal dan over kapasitas,” ungkap Sukaji, Senin (12/10).

Untuk menanggulangi kondisi tersebut, pihak Lapas terpaksa menambah jumlah Napi dalam satu ruangan. “Jadi kita sesuaikan dengan keadaan, kalau idealnya satu ruangan untuk 3-5 napi, sekarang kita buat jadi 7-9 napi dalam satu ruangan. Jadi ada penambahan dua kali lipat dalam satu ruangan dari idealnya, yang jelas asal Napi bisa tidur dan istrahat,” ungkapnya.

Diakuinya, meski saat ini ada program dari pemerintah mengenai pembebesan bersyarat dan cuti bersyarat sebelum bebas, anak-anak yang tidak ditahan lantaran mendapat Diversi, hal tersebut juga tidak dapat serta merta membuat narapidana di Lapas Klas II B Ketapang berkurang, apalagi Lapas Klas II B Ketapang menampung dua kabupaten sekaligus.

“Tentu napi terus meningkat, tapi pasti karena kita juga menampung napi dari Kayong Utara, harapan kita juga kedepan agar di Kayong Utara segera dibentuk Lapas sendiri,” katanya.
Namun, selain berharap ke depan Kayong Utara memilki Lapas sendiri, Sukaji juga berharap ada bantuan dari pusat dan tentunya dari Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam menanggulangi over kapasitasnya penghuni Lapas di Ketapang.

“Kita terus menunggu bantuan dari pusat, selain juga kita berharap Pemda memberi bantuan, bisa dengan menambah bangunan, apalagi dibelakang Lapas masih ada lahan yang bisa dipergunakan,” ungkapnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya hanya bisa memberikan pemahaman kepada para napi untuk menerima kondisi seperti ini, sebab tidak mungkin juga pihaknya memindahkan napi ke Lapas lain seperti di Pontianak.

“Mau tidak mau para Napi harus menerima, karena kalau kita pindahkan ke Pontianak mereka juga tidak mau karena jauh dari keluarga. Jadi mereka pun harus menerima kondisi Lapas seperti ini,” pungkasnya.(Jay)

Sumber : rkonline.id

Para Artis Ini Senang ke Rutan Pondok Bambu, Ada Apa?


Eddies Adelia. (Warta Kota/nur ichsan)
Eddies Adelia. (Warta Kota/nur ichsan)

Jakarta — Bebas dari Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, tidak membuat Eddies Adelia (36) enggan bertandang ke tempat tersebut lagi.
Kali ini tidak hanya sekadar bertatap muka dengan sipir dan sahabat, Eddies juga membuka kelas di dalam rutan.

Bersama dengan Yayasan Sahabat Kartini, Eddies dan rekan-rekan selebritis mengajarkan beragam materi seperti kuliner, fashion, kepribadian dan musik.
Selain Eddies, sebut saja Adjie Notonegero, Nindy, Inggrid Kansil, Marini Yumarnis dan lainnya yang berbagi tugas sesuai dengan kemampuan dan shift yang mereka miliki.

Jika Adjie Notonegero dengan kemampuan desainnya, Marini Yumarnis dengan kepiawaian memasaknya, maka Eddies hadir dengan tutorial hijabnya.
Selain itu Eddies juga mendadak menjadi guru dan motivator bagi warga binaan yang tinggal di rutan tersebut.

“Setiap hari Selasa, saya berusaha sempatkan diri ke sini. Berbagi dengan mereka akan pengalaman yang pernah saya alami,” ujar Eddies, usai berkunjung ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (13/10).

Menurut Eddies, rumah tahanan adalah ruangan untuk introspeksi diri dalam memulai lembaran baru yang lebih baik lagi.
Untuk itu ia berharap kegiatan tersebut ‎bisa membuat mantan warga binaan bisa beradaptasi dengan lingkungan luar saat mereka bebas.

“Kegiatan ini sangat positif, tidak hanya berbagi ilmu dengan mereka tapi mereka juga merasa diparhatikan. Kita semua menjadi satu tim untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi aktivitas mereka sekarang dan nantinya,” kata Eddies.‎
Eddies pun berharap kegiatan semacam ini tidak hanya berhenti di lingkungan Rutan Pondok Bambu saja.

Sebaliknya akan ada beragam kegiatan yang positif di beberapa rutan di Jakarta pada khususnya dan sejumlah rutan lain pada umumnya.
“Kebanyakan anggota sahabat Kartini ini memang perempuan, tapi kita tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan kegiatan semacam ini di lapas atau rutan lainnya,” tukasnya.

‎Sementara itu ketua Yayasan Sahabat Kartini, Rani Angraeni Safitri membuka peluang memasarkan hasil kreatif mereka untuk dipasarkan keluar. Karya hasil narapidana itu akan dijual di sejumlah pasar besar.

“Kita sudah ajukan kerja sama dengan salah satu pasar besar dimana ada banyak kue ringan yang dijual di sana,” katanya.

Sumber : wartakota

Lapas Gunung Sindur Siap Tampung Bandar Narkoba


Menkumham Yasonna Laoly (Foto: Putra Ramadhani A/Okezone)
Menkumham Yasonna Laoly (Foto: Putra Ramadhani A/Okezone)

Bogor – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly memastikan Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur di Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, sudah siap digunakan untuk menampung pengedar dan bandar narkoba.

Dalam kunjungannya, Rabu, (14/10) Yasonna yakin, para pengedar dan bandar narkoba tidak lagi berkutik dengan pengamanan yang ketat di lapas tersebut. Ia mengatakan dalam waktu dekat Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah mempersiapakan tahanan yang akan di pindahkan ke Lapas Gunung Sindur.

“BNN saat ini sedang menyiapkan daftar orang-orangnya, dari Lapas Nusakambangan, dari Lapas ada Cipinang, orang-orang yang selalu membangun jaringan dari lapas itu, kita concentrate di sini,” paparnya.

Yasonna mengatakan, pengamanan di lapas ini berbeda dengan lapas pada lain. Nantinya, tamu yang akan mengunjungi para napi harus melewati pemeriksaan anjing pelacak yang dapat mendeteksi berbagai jenis narkoba. Tamu juga tidak bisa berinteraksi langsung dengan napi, tetapi harus melalui kaca pembatas dan sambungan telepon. Kegiatan para napi pun dibatasi.

Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di kamarnya masing-masing sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan napi lainnya. Napi baru diizinkan keluar kamar untuk menjalankan aktivitas pada hari-hari tertentu, seperti hari raya.

Kegiatan para napi pun akan diawasi oleh para petugas lapas, yang dibantu oleh petugas dari BNN dan kepolisian. Jika pengawasan itu masih kurang, ada pula 40 CCTV yang disebar di setiap blok untuk mengawasi kegiatan para napi dan tekoneksi ke ruang kerja Yasonna.

“Saya pastikan Gayus juga tidak bisa apa-apa disini,” kata Yasonna. Terkait rencana pemindahan Gayus dari Lapas Gunung Sindur ke Lapas Nusakambangan, Yasonna menambahkan belum memastikannya.

Di tempat yang sama, Kepala BNN Budi Waseso yang ikut serta dalam tinjauan mengaku cukup puas dengan pengamanan yang ada. Dia menilai Lapas Gunung Sindur ini dalam jangka pendek bisa dijadikan sebagai lapas khusus pengedar dan bandar narkoba kelas kakap. “Untuk tahap awal sudah sangat baik,” tambah Kepala BNN yang bisa disapa Buwas.(Vento/AF)

Sumber : beritasatu.com

Selasa, 13 Oktober 2015

Setiap ke Masjid, Gayus Dikawal Petugas Lapas




Gunungsindur – Gayus Tambunan Halomoan, kini menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selama ditahan di Lapas Gunungsindur, Gayus lebih banyak beraktivitas di dalam sel di Blok A dibanding beraktivitas di luar sel.
Kalapas Gunung Sindur, Gumilar Budimulya mengatakan Gayus belum banyak melakukan kegiatan di luar sel.

“Dia kegiatan di luar paling hanya saat shalat ke masjid. Kemarin, pas Shalat Jumat ke masjid, dia dikawal satu petugas,” ujar Gumilar Budimulya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (12/10/2015).

Lanjutnya, Gayus hanya keluar ruangan saat akan shalat wajib di masjid di dalam lapas.
Hingga saat ini, Gayus belum pernah mengikuti kegiatan rutin seperti yang dilakukan narapidana lainnya.

Sumber : tribunnewsbogor.com

Imbas Debu Batu Bara, Warga Binaan Rutan Cirebon Banyak Terkena ISPA


ilustrasi
ilustrasi

Cirebon – Akibat debu batu bara yang masuk ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas 1 Cirebon atau yang sering disebut Rutan Benteng ini, banyak warga binaan yang mengalami penyakit gangguan pernafasan atau ISPA.

Hal ini disampaikan mantan kepala Rutan kelas 1 Cirebon, Rochkidam, usai acara pisah sambut kepala Rutan Kelas 1 Cirebon, dari dirinya kepada Kepala Rutan Kelas 1 Cirebon yang baru Kunrat Kasmiri, di Rutan kelas 1 Cirebon, Jl Benteng No 1 Kota Cirebon, Sabtu (10/10).

“Selama saya bertugas di Cirebon kurang lebih satu tahun ini, debu batu bara yang ada di Rutan ini sangat menggangu sekali, dan akibat dari debu batu bara ini, warga binaan yang ada di Rutan kelas 1 Cirebon ini banyak yang mengalami penyakit gangguan pernafasan atau ISPA,” ujar Rochkidam.

Dikatakan Rochkidam, selain warga binaan yang banyak terserang penyakit ganguan pernafasan, kondisi Rutan sendiri jauh dari kesan bersih. Setiap saat lantai yang ada di Rutan ini akan berubah warna dari yang awalnya putih, dalam sekejap akan berubah menjadi hitam.

“Pihak Rutan sendiri, sudah melakukan kordinasi dengan pihak Pelindo terkait permaslahan ini, namun sejauh ini belum ada titik terang terkait permasalahan debu batu bara ini,” katanya.

Rochkidam juga berharap kepada Karutan yang baru untuk bisa segera melakukan tindakan terkait permasalahan debu batu bara ini, sehingga warga binaan yang ada di Rutan Kelas 1 Cirebon ini dapat terhindar dari ganggan pernafasan yang lebih parah.

Sementara itu kepala Rutan kelas 1 Cirebon, Kunrat Kasmiri, mengatakan, adanya debu dari aktifitas bongkar muat batu bara yang dilaksanakan di Pelabuhan Cirebon, jelas sangat menggangu sekali dan juga membuat tidak nyaman bagi petugas dan juga warga binaan.

“Kami akan melihat dulu, siapa yang bertanggung jawab atas permasalahan ini, dan saya dengar sejauh ini upaya yang dilakukan oleh pihak Rutan dan Pelindo belum menemui titik terang atas permasalahan ini,” katanya.

Kunrat Kasmiri setelah melakukan komunikasi dengan pihak Pelindo, maka pihaknya baru akan melakukan tindakan lebih lanjut. “Sebulan ini kami akan mencoba membuka komunikasi dengan pihak Pelindo, kalau tidak ada realisasi juga baru kami akan melakukan tindakan lainnya,” tambahnya.(DEDE)

Sumber : Fajarnews.com

Ekonomi Lesu, Produk Kerajinan Napi Mangkrak Tak Terjual


Para napi membuat  meja belajar. Namun karena krisis ekonomi,  pemesan menghentikan pesanan.
Para napi membuat meja belajar. Namun karena krisis ekonomi, pemesan menghentikan pesanan.

Tulungagung – Lesunya ekonomi dalam beberapa bulan terkhir, tidak saja berimbas pada pengusaha, namun juga memukul para narapidana lembaga.
Pemasyarakatan Kelas II B Tulungagung , karena order sejumlah produk kerajinan buatan napi berhenti total , dan mangkrak , sehingga mereka tidak lagi mendapatkan premi.

Uang hasil menjual produk kerajian kepada pihak ketiga, meski sejumlah kerajinan macet , namun pihak lapas terus melakukan pelatihan kemandirian, sehingga dapat menjadi bekal seusai napi bebas dari hukuman.

Sejak 2 bulan terakhir , bersamaan terus lesunya perekonomian di Indonesia, juga menjadikan pukulan yang telak bagi para napi , penghuni Lapas Kelas II B Tulungagung.

“Sejumlah produk kerajinan buatan para napi yang dipesan oleh pengusaha atau pihak ketiga , seperti hanger baju , dan meja belajar , terpaksa berhenti total , dan mangkrak di salah satu gudang bengkel Karena belum laku terjual.” Demikian dituturkan Wahyu Prasetyo , Kalapas Kelas II B Tulungagung.
Hal ini disebabkan para pengusaha yang memesan produk kerajinan para napi menghentikan pemesanannya secara mendadak. Para pengusaha berdalih , sepinya pesanan dari sejumlah pelanggannya.

Sebelum menghentikan produksinya , setiap produk jadi yang telah laku terjual , sesuai kesepakatan antara pihak lapas dengan napi , para napi yang mengerjakan produk tersebut mendapatkan premi , atau uang hasil penjual produk kerajinan, setelah dipotong oleh pihak lapas untuk biaya bahan baku kerajinan .

Untuk hanger baju , sepuluh orang napi yang dibagi dua kelompok , setiap minggunya mampu menyelesaikan 200 hingga 300 lusin , setiap kelompok akan mendapatkan premi sebesar Rp 250 per lusin . Sementara untuk produk kerajinan meja belajar , yang juga dikerjakan 2 kelompok ini , setiap minggu dapat menyelesaikan 300 hingga 400 buah , mendapat pembagian premi 50 persen .

Saat ini para napi yang mengerjakan dua produk kerajinan tersebut tidak mendapatkan premi lagi , yang nilainya tergolong lumayan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri di koperasi lapas .

Meski sejumlah produk kerajinan tak berproduksi lagi , namun pihak Lapas Kelas II B Tulungagung, tetap melakukan sejumlah pelatihan kemandirian kepada para napi dan tahanan , seperti pelatihan perkayuan , permebelan , serta pengelasan . Selain dapat menghilangkan rasa penat , juga memberikan ketrampilan para napi untuk bekal ketrampilan seusai masa hukumannya habis. (pul/**)

Sumber : pojokpitu.com

Wow, Wanita Cantik Warga Binaan Kompak Tabuh Gendang


Rampak gendang wanita Lapas Wanita Sukamiskin memakau warga, Selasa (13/10/2015).
Rampak gendang wanita Lapas Wanita Sukamiskin memakau warga, Selasa (13/10/2015).

Bandung – Rampak gendang wanita cantik memakau warga Saritem karena kepiawaian dalam menabuh gendang dan kekompakannya di halaman Pondok Pesantren, Selasa (13/10/2015).

Wanita cantik itu warga binaan Lapas Wanita Sukamiskin yang sedang menjalani hukuman tampill menyambut Tahun Baru Islam Hijirah dan HJKB 205.

Seperti Zibek warga negara Uzbekistan baru menjalani 5 tahun dari 15 tahun yang harus dijalani karena terlibat narkoba.

Sedangkan Nia harus menjalani 20 tahun penjara. Zibek dan Nia berharap ada panggilan rampak gendang tiap hari agar bisa menghirup udara segar. “Walau ta kdibayar saya senang bisa keluar,” ujar Nia.(tsm)

Sumber : tribunjabar.co.id

Senin, 12 Oktober 2015

Warga Binaan Pondok Bambu Gandrungi Kerajinan Mote dan Manik-manik


Foto: Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Foto: Tribunnews.com/Theresia Felisiani

Jakarta – ‎Walau harus hidup di ruangan sempit dan bertralis besi, bukan berarti para warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur tidak bisa berkarya dan berkreasi.
Mereka masih bisa berkarya menghasilkan produk-produk kerajinan tangan dengan kualitas yang baik dan banyak diminati para tamu undangan yang tengah berkunjung ke rutan.

Di bengkel kerja yang berada di lantai dua rutan tersebut, ratusan warga binaan silih berganti mengisi waktu mereka dengan berbagai kegiatan seperti menjahit, menyulam, hingga membuat kerajinan mote dan manik-manik.

Belakangan kerajinan yang tengah digandrungi warga binaan yakni kerajinan mote dan manik-manik. Dengan telaten mereka merangkai mote dan manik-manik menjadi hiasan, tas, tempat tisu, dompet dan lainnya.

Pantauan Tribunnews.com, di bengkel kerja tersusun rapi box-box plastik berisi mote dan manik-manik dengan beragam warna serta model. Tidak hanya itu, baik senar plastik pun bahan-bahan lainnya tersedia disana.

Selain dipenuhi berbagai bahan kerajinan, di bengkel kerja terdapat juga hasil kerajinan mote dan manik-manik yang sudah jadi dan siap jual‎.

Biasanya di ruang kerja ini, para warga binaan bisa menghabiskan waktu berjam-jam karena asyik membuat kerajinan sambil ngobrol santai satu dengan lainnya. Namun apabila sedang malas, maka para warga binaan bisa juga mengerjakan kerajinan tangan di sel mereka masing-masing.

Gita (23) warga binaan Rutan Pondok Bambu‎ mengaku senang bisa mengisi waktu dengan membuat kerajinan tangan merangkai mote dan manik-manik. Menurutnya banyak kegiatan positif yang bisa dilakukannya di bengkel kerja.

“Awalnya saya tidak pernah tertarik sama yang namanya kerajinan tangan. Tapi pas saya disini, saya liat napi yang lain pada sibuk merangkai mote. Lama-lama iri dan ingin belajar, akhirnya bisa,” kata perempuan yang tersandung kasus narkoba ini.

Gita melanjutkan dengan belajar merangkai mote dan manik-manik, kini ia bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Karena apabila kerajinannya laku terjual, Gita bisa mendapatkan persenan.
Biasanya dari satu hasil karya miliknya yang terjual‎, Gita mendapat bagian Rp 10-20 ribu. Dan dalam sebulan, Gita yang sudah 11 bulan menjalani masa hukuman itu bisa mendapat uang Rp 100-150 ribu.

“Jadi termotivasi juga, karena kalau hasil karya kita laku, dapat uang juga. Lumayan kan bisa buat jajan. Dan bisa jadi bekal juga nanti kalau keluar dari sini (rutan), kita punya keahlian baru,” tambahnya.


Sumber : tribunnews.com

Maluku Expo 2015 Jadi Ajang Pameran Karya WBP



Ambon, INFO_PAS – Kepala Divisi Pemasyarakatan Maluku, P. C. Anwar, mengaku puas dengan keikutsertaan pihaknya dalam ajang Maluku Expo 2015 yang berakhir Sabtu (10/10) lalu.

Selama enam hari pameran, Divisi Pemasyarakatan Maluku memamerkan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan negara (rutan) dan cabang rumah tahanan negara (cabrutan) wilayah Maluku. “Keterlibatan kami dalam ajang Maluku Expo 2015 memberikan nilai kepuasan tersendiri,” terang Anwar.

Ia berpendapat bahwa event semacam ini perlu terus diselenggarakan untuk memperkenalkan hal-hal baru kepada masyarakat. “Publik perlu tahu bahwa Kementerian Hukum dan HAM juga punya sesuatu yang layak dipamerkan seperti hasil karya WBP yang ada dibalik jeruji besi,” sambungnya.

“Lapas Ambon misalnya, memamerkan kreasi WBP yang memintal benang menjadi bola lampu. Lapas Piru memamerkan kapal pinisi dari bambu, Cabrutan Banda dengan ikan asinnya, WBP Cabrutan Saumlaki mengirimkan ikat pinggang berbahan kayu hitam, dan Cabrutan Namlea dengan minyak kayu putih dan masih banyak lagi,” tutur Anwar.

Kegiatan yang ditengarai sebagai ajang interaksi perekonomian di Maluku itu pun diharapkan menjadi pasar potensial bagi pelaku ekonomi. “Kami akan terus mendorong WBP untuk berkreasi menghasilkan produk-produk unggulan. Mereka akan menjadi pelaku ekonomi di pasaran bila kita senantiasa mendukung,” cetusnya.

Ia pun optimis walaupun pameran telah usai, namun barang-barang yang telah laku terjual akan mendapat order kembali di unit pelaksana teknis masing-masing. “Bila ada yang masih menginginkan barang yang saat ini telah laku terjual, silahkan saja pesan langsung di lapas/rutan/cabrutan terkait karena WBP siap terima orderan. Mereka mungkin terkurung, namun kreativitas mereka takkan pernah urung,” puji Anwar.

Pameran tersebut merupakan pameran terbesar di Maluku yang melibatkan 140 peserta termasuk sejumlah instansi di Provinsi Maluku. Dihelat di Lapangan Merdeka Kota Ambon, pameran ini telah dibuka sejak Sabtu (3/10) lalu. (IR)


Kontributor: Tersih V.N.

400 Bibit Pohon Siap Hijaukan Lapas Banjarbaru



Banjarbaru, INFO_PAS – Mulai beroperasinya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarbaru yang digadang-gadang menjadi lapas terbesar di Kalimantan Selatan membuat para petugasnya berinisiatif untuk menghijaukan lapas yang pada dasarnya dibangun di tanah yang gersang ini.

Untuk itu, Lapas Banjarbaru merangkul Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Kalimantan Selatan untuk dapat membantu memberikan bibit pohon demi terlaksananya penghijauan lapas. BPTH Kalimantan Selatan pun telah menyerahkan bantuan 400 bibit pohon peneduh yang terdiri dari mahoni dan sengon kepada Lapas Banjarbaru yang diserahkan oleh Andi selaku petugas pengelola kepada Lapas Banjarbaru yang diwakili Kepala Sub Seksi Pembinaan, Ricky Wirando.

“Terima kasih kepada BPTH Kalimantan Selatan atas bantuan ini mengingat kondisi lapas yang baru beroperasi dan masih terlihat gersang serta tidak ditumbuhi satu pohon pun. Apalagi saat ini musim kemarau,” kata Kepala Lapas (Kalapas) Banjarbaru, Aldikan Nasution.

Kalapas menuturkan bahwa saat ini penanaman pohon menjadi solusi tepat untuk dilakukan. “Dimana ada pohon, maka ada air. Dimana ada air, maka ada kehidupan. Dan dimana ada kehidupan, disitu akan ada kesejahteraan,” tutupnya. (IR)


Kontributor: Lapas Banjarbaru

Rupbasan Kendari Koordinasikan Basan Baran dengan Kejagung


Rupbasan Kendari koordinasikan basan baran dengan Kejagung
Kunjungan Tim Kejagung ke Rupbasan Kendari

Kendari, INFO_PAS – Kunjungan Tim Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin (12/10)  dimanfaatkan jajaran Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas I Kendari untuk melakukan koordinasi barang sitaan (basan) dan barang rampasan negara (baran) yang dititip oleh kejaksaan.

“Dalam hal penitipan basan baran sebagaimana tercantum dalam pasal 44 ayat (1) UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP menyatakan bahwa basan disimpan di rupbasan untuk keperluan barang bukti pemeriksaan tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, termasuk barang yang dinyatakan dirampas berdasarkan putusan hakim,” ujar Kepala Rupbasan Kendari, Andy Gunawan.

Kunjungan Tim Kejagung di Rupbasan Kendari hari itu terkait koordinasi dan mendata basan baran yang masih disimpan di Rupbasan Kendari yang status hukumnya telah mendapat putusan hukum tetap oleh hakim.

“Kami akan menelusuri berkas-berkas tersebut sehingga menyelesaikan perkaranya dan tidak terdapat lagi basan yang telah inkracht tapi belum diproses sesuai dengan putusan hakim, baik dikembalikan oleh pemilik maupun dirampas oleh negara dan selanjutnya dilelang,” ungkap Sri Suhartini selaku Kepala Bagian Pendapatan Negara dan Barang Rampasan Negara Biro Keuangan Kejagung.

Kepala Rupbasan Kendari pun menyambut baik pernyataan pihak Kejagung tersebut. “Melalui koordinasi ini diharapkan basan yang telah lama dititip oleh pihak penuntut dapat diselesaikan dengan segera sehingga mendapatkan kepastian hukum,” harap Andy. (IR)


Kontributor: Zulkarnain

Sosialisasi Narkoba Diharapkan Cegah Napi Gunakan Narkoba


sosialisasi narkoba di Lapas Bojonegoro
Sosialisasi Narkoba di Lapas Bojonegoro

Bojonegoro, INFO_PAS – Ratusan penghuni serta pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Bojonegoro memadati aula lapas, Senin (12/10). Mereka tengah mengikuti sosialisasi penyalahgunaan narkoba yang diselenggarakan pihak lapas bersama Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro.

“Dengan penyuluhan tersebut diharapkan adanya kesadaran dan penyesalan narapidana untuk tidak melakukan peredaran narkoba dan bagi pegawai agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap narapidana dalam mengantisipasi peredaran narkoba di lapas,” imbau Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, Koesdwiawantoadi, mewakili Kepala Lapas Bojonegoro.

Dalam sosialisasi tersebut, pihak Polres Bojonegoro diwakili oleh Kepala Satuan narkoba, AKP. Sjenie Magriet Lumowa. “Jangan melakukan pelanggaran kembali selama menjalani pidana di lapas mapupun setelah bebas,” pesannya kepada para narapidana.
“Narkoba No, Perdamaian Yes,” serunya. (IR)


Kontributor: Lapas Bojonegoro

Lapas Sintang Giatkan Program Penanggulangan HIV/AIDS


Penyuluhan HIV AIDS dan VCT di Lapas Sintang


Sintang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sintang tiada hentinya menggiatkan program pengurangan dampak buruk HIV/AIDS. Seperti yang dilakukan pada Kamis (8/10) lalu saat menyelenggarakan penyuluhan HIV/AIDS serta Voluntary Counseling and Testing (VCT) kepada ratusan penghuni lapas.

Pihak lapas pun menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sintang, VCT Rmah Sakit Umum Daerah Ade M. Djoen Sintang, serta Lembaga Swadaya Masyarakat Kapuas Care dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan kami sangat menyambut baik kerjasama yang telah terjalin dengan pelbagai pihak dalam kegiatan ini,” sebut Kepala Lapas Sintang melalui Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja selaku Ketua Program Pengendalian Dampak Buruk HIV/AIDS Lapas Sintang, Jhon Ependi Purba.

Sementara itu, Sekretaris KPA Kabupaten Sintang, Murdjono, menyebut para WBP melakukan VCT dengan sukarela. “VCT kami laksanakan secara sukarela tanpa adanya paksaan dan hasilnya tidak dipublikasikan mengingat kerahasiaan peserta tes,” ujarnya.
Adapun hasil VCT disampaikan kepada WBP peserta tes pada Jumat (9/10) secara tertutup untuk menjaga privasi yang bersangkutan. (IR)


 Kontributor: Anjas Y. Setyawan

Cegah Penyakit Kaki Gajah, Rutan Kolaka Makan Obat Bersama


program makan obat bersama tanggulangi penyakit kaki gajah di Rutan Kolaka


Kolaka, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kolaka berinisiatif menjalin kerjasama dengan Puskesmas Kolaka menyelenggarakan Makan Obat Bersama bagi penghuni dan petugas rutan, Sabtu (9/10).

Kegiatan tersebut merupakan dukungan Rutan Kolaka terhadap Eliminasi Penularan Penyakit Kaki Gajah yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.

Terlebih lagi Kabupaten Kolaka merupakan salah satu kabupaten yang termasuk daerah endemis penyakit kaki gajah. “Rutan Kolaka rentan terjadi penularan penyakit kaki gajah karena penyakit ini ditularkan oleh nyamuk. Apabila nyamuk ini menggigit orang yang mempunyai penyakit kaki gajah lalu menggigit orang yang sehat, maka orang yang sehat itu akan tertular,” tutur Kepala Rutan (Karutan) Kolaka, Herry M. Ramdan.

“Terlebih lagi saat ini isi penghuni rutan sudah melebihi kapasitas serta pola hidup mereka yang kurang sehat,” tambah Karutan.
Herry yakin bila semua penghuni dan petugas rutan serempak meminum obat tersebut sesuai anjuran, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan cacing filaria penyebab penyakit kaki gajah. (IR)


Kontributor: Iqra Adam Kolaka

Rupbasan Banjarmasin Gagalkan Aksi “Pemenang Lelang Palsu”



Banjarmasin, INFO_PAS – Ketelitian dan kecurigaan jajaran Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (Rupbasan) Banjarmasin berhasil mengagalkan aksi lelang palsu berupa lima unit truk tronton dan dump truk, Kamis (8/10) lalu. Pelaku berdalih sebagai pemenang lelang yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin.

“Kejadiannya bermula saat pelaku datang akhir bulan lalu dan mengaku sebagai pemenang lelang. Mereka datang kembali pada Kamis (8/10) ini dan bermaksud mengambil barang sitaan tersebut,” jelas Kepala Rupbasan Banjarmasin, Rita Ribawati.

Atas permintaan tersebut, petugas penjagaan Rupbasan Banjarmasin menjelaskan kepada tamu tersebut bahwa pengambilan barang sitaan memerlukan surat resmi dari pihak yang bertanggung jawab secara yuridis dan kelengkapan administrasinya sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. 16 tahun 2014.

“Mereka berargumen bahwa petugas Kejari Banjarmasin sedang meluncur membawa surat resmi dan risalah lelang dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang. Namun setelah menunggu berjam-jam, petugas kami curiga dan melaporkan hal ini,” tambah Rita.

Kepada kami, pelaku bersikeras telah memenangkan lelang melalui perantara pegawai Kejari Banjarmasin dengan risalah lelang tanggal 17 September 2015. Mereka pun menunjukan beberapa bukti surat-surat telah memenangkan lelang yang ditandatangani oleh pejabat Kejari Banjarmasin.
“Kami langsung mengkonfirmasi hal ini ke beberapa pejabat Kejari Banjarmasin lewat telepon dan diketahui bahwa Kejari Banjarmasin tidak melakukan lelang ataupun akan mengambil barang sitaan untuk dilelang,” kata Rita.

Atas situasi tersebut, Kepala Rupbasan Banjarmasin meminta “pemenang lelang” agar menemui pihak Kejari Banjarmasin sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan lelang dengan bukti-bukti yang mereka dimiliki demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. (IR)


 Kontributor: Rupbasan Banjarmasin

Sabtu, 10 Oktober 2015

Petugas Temukan 10 Paket Sabu di Lapas Tebo


Lapas Muara Tebo serahkan 10 orang Napi Narkoba ke kepolisian seteleh penemuan 10 paket sabu.

Muara Tebo – Pengawasan peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Muara Tebo, semakin diperketat. Pasalnya, baru bulan Agustus kemarin, narkotika jenis sabu-sabu seberat lebih kurang 3 gram ditemukan di Lapas. Jumat (9/10) kemarin, petugas kembali menemukan 10 paket yang diduga narkoba jenis sabu.

“Bukan penangkapan, tapi penemuan 10 paket yang diduga narkotika jenis sabu. Siapa pemiliknya masih kita selidiki,” kata Kasat Narkoba Polres Tebo, AKP Argun Rohim kepada sejumlah awak media, kemarin.

Disebutkannya, 10 paket yang diduga sabu tersebut ditemukan saat petugas Lapas mengadakan razia rutin di ruangan masyarakat binaan narkoba. “Ada tiga lokasi, dibawah rak-rak di sudut kamar. Jumlah kecilnya sekitar 10 Ji atau 10 paket. Kita tunggu hasil hasil urin terhadap terduga dulu,” jelasnya.

“Barang bukti serta 10 orang warga binaan yang ada didalam ruangan itu sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut. Nanti akan kita lakukan tes urin terhadap kesemuanya,” tukasnya.

Di tempat terpisah, Kalapas Muara Tebo, Marten kepada wartawan menjelaskan, 10 paket narkoba tersebut ditemukan disaat petugasnya melakukan razia insidentil sekitar jam 11.00 WIB, di ruang napi narkoba.

“Sesuai SOP, begitu kita temukan paket narkoba, razia langsung kita stop dan kita sterilkan ruangan. Dan kita langsung melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian,” terangnya.

“Sepuluh orang yang ada dalam ruang napi narkoba tersebut langsung kita serahkan ke Polres Tebo untuk penyelidikan. Begitu juga barang bukti berupa 10 paket yang diduga narkoba,” katanya lagi.

Saat ditanya mengapa sampai narkoba bisa masuk ke Lapas? Marten menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan narkoba sampai masuk ke Lapas. Salah satunya dari blusukan, dilempar pakai bola dari luar ataupun pakai burung merpati.

“Tapi yang pasti kita akan terus melakukan razia untuk memberantas peredaran narkoba di lapas. Dan seperti apa proses hukumnya, itu kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.(ial)

Sumber : buteekspres.com

Jumat, 09 Oktober 2015

Warga Binaan LPKA Sukamiskin mendapat Pelatihan Fotografi dari PFI


lapas-anak-khairizal-maris-radar-bandung-02
WBP belajar fotografi

Bandung – Sejumlah anak warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Sukamiskin mengikuti proses belajar pelatihan fotografi yang dilaksanakan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bandung di LPKA Sukamiskin, Jalan Sukamiskin, Kota Bandung, Rabu (7/10/2015).

Pelatihan tersebut dilakukan dua kali dalam seminggu yang merupakan agenda rutin PFI Bandung dengan tujuan memberikan pendidikan di bidang fotografi kepada warga binaan sebagai bekal untuk masa depan seusai menjalani masa tahanan.

Hadir dalam kegiatan ini pewarta foto Harian Republika, Septianjar Muharam sebagai pemateri untuk menjelaskan sejarah fotografi.(BNP/Adam Syaepul Husein)

Sumber : bandungnewsphoto.com

Petugas Lapas Tulungagung Dapat Pil Koplo di Celana Dalam Napi


Kukuh diamankan beserta barang bukti. (Foto: pojokpitu.com)
Kukuh diamankan beserta barang bukti. (Foto: pojokpitu.com)

Tulungagung – Sebanyak 160 butir pil koplo jenis dobel L diselundupkan ke dalam Lapas Klas II B Tulungagung. Narkoba kelas rendah itu disembunyikan di balik celana dalam Kukuh Yudi Raharjo (30), seorang narapidana (napi) kasus narkoba asal Desa Bangkok, Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.

“Kita dapatkan dari pemeriksaan rutin usai apel pagi,” ujar Kepala Lapas Klas II B Tulungagung, Wahyu Prasetyo, kepada wartawan, Kamis (8/10/2015).

Saat ditemukan, 160 butir pil koplo itu dalam keadaan terbungkus rapi. Setiap delapan butirnya dikemas dalam paket plastik kecil dan diduga akan diedarkan di dalam lapas. Informasi yang dihimpun, harga jual setiap paket kecil bisa empat kali lipat dari harga di luar, yakni Rp5000.
“Diduga memang hendak diedarkan di dalam lapas. Hal itu mengingat sudah dibungkus kecil-kecil,” ujarnya.

Kukuh hanya bisa pasrah ketika petugas meminta melucuti celana dalamnya. Kukuh adalah napi yang telah menjalani hukuman tujuh bulan dari vonis dua tahun penjara.
Lantaran kerap berulah bandar besar narkoba itu dipindahkan dari Lapas Kediri ke Lapas Tulungagung, dan kini baru menghuni selama empat bulan.

“Yang bersangkutan mengaku mendapatkan pil koplo dari tempat sampah. Tapi kita tidak mempercayai keteranganya begitu saja,” ujar Wahyu.
Di depan petugas sipir lapas, Kukuh mengaku hendak mengonsumsinya sendiri, dan membantah tuduhan hendak mengedarkan pil koplo di dalam lapas.

Sebelumnya, sipir lapas pernah menemukan satu plastik berisi 700 butir pil koplo dobel L. Pil koplo tersebut tercantol di kawat berduri tembok lapas.

Menurut Wahyu, tidak tertutup kemungkinan pil koplo yang ditemukan pada Kukuh diselundupkan lewat pembesuk. Selain itu, penyelundupan juga diduga melalui tembok lapas. Yakni dengan modus dilemparkan dari arah luar mengingat tembok lapas Tulungagung berbatasan langsung dengan jalan raya.

“Kita limpahkan kasus ini ke aparat kepolisian. Selain itu, kita juga melakukan pengetatan penjagaan, ” katanya.

Kasat Narkoba Polres Tulungagung AKP Siswanto membenarkan telah mendapatkan laporan dari Lapas Tulungagung. Sebagai tindak lanjut, Siswanto berjanji akan mendalami kasus yang ada.
“Secara hukum pelaku terancam kembali terjerat UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” ujarnya.(Ari)

Sumber : okezone

Cegah Peredaran Narkoba, Ditjen PAS Akan Akuisisi Anjing Pelacak


Anjing Pelacak K9
Anjing Pelacak K9

Jakarta,INFO_PAS – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) I Wayan K Dusak mengatakan akan mempersiapkan Pemasyarakatan mengakusisi Anjing Pelacak (K9). Hal tersebut disampaikan saat rapat koordinasi antara Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham) dengan BNN di Kantor Kemenkumham, Kamis (08/10).

“Untuk ukuran negara 15 miliar Rupiah itu tidak banyak untuk ukuran negara, Nanti kita akan beli anjing pelacak dan persiapkan semuanya, termasuk untuk biaya traning,” ungkap Dirjen PAS.
Menkumham Yasonna H Laoly mendukung masukan dari Dirjen PAS dan berharap agar dapat meningkatkan keamanan dari penyelundupan narkoba di Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan adanya K9.

“Nanti kalau kita beli 10 atau berapa kita gabung saja, soalnya di Lapas Narkotika dan yang lain kita perlu adanya K9,” pungkasnya.

Rapat koordinasi tersebut selain membahas keamanan di UPT juga membahas tentang rehabilitasi dan pemberian grasi. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Jajaran Eselon II di Ditjen PAS dan BNN.*

Penulis: Fariz Nur

50 Hakim “Berguru” ke Bapas Bogor


kunjungan hakim ke Bapas Bogor
Para Hakim belajar SPPA di Bapas Bogor

Bogor, INFO_PAS – Sebanyak 50 hakim dari seluruh Indonesia yang tengah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Angkatan II “berguru” ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor, Kamis (8/10) kemarin. Ini merupakan kunjungan lapangan terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) bapas serta tupoksi Hakim Hassanudin selaku pimpinan rombongan.

“Kami mengapresiasi terhadap program Mahkamah Agung yang memberikan kesempatan kepada peserta Diklat SPPA untuk berjunjung ke bapas. Hal ini akan membuat satu persepsi terhadap penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum dimulai dari proses Pre-Adjudikasi, Adjudikasi, dan Post Adjudikasi,” jelas Kepala Bapas Bogor, Darmalingganawati.

“Dengan adanya pertemuan ini diharapkan para hakim memahami masalah-masalah yang terjadi di bapas seluruh Indonesia dalam melaksanakan Undang-Undang (UU) SPPA,” tambahnya.
Para hakim pun banyak menanyakan tentang keberhasilan diversi, permasalahan Pembimbing Kemasyarakatan, serta ruang ramah anak yang dijawab oleh Kepala Sub Seksi Klien Anak Bapas Bogor.

Hakim Aleksander dari Pengadilan Negeri Manokwari berharap agar pertemuan antar instansi lebih diperbanyak sehingga ada persamaan persepsi tentang UU SPPA serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

“Sosialisasi SPPA juga diperlukan agar semua pihak paham dengan dengan sistem peradilan anak,” harapnya. (IR)


Kontributor: Bapas Bogor