Sidoarjo – Seorang petugas Rutan Medaeng bernama Aditiya mendapat penghargaan dari Kapolres Sidoarjo AKBP M. Anwar Nasir. Penghargaan ini diberikan karena Aditiya telah berjasa membongkar sindikat peredaran narkotika jenis sabu yang pengirimannya melalui paket.
“Saya mendapat telepon dari salah satu teman di Bandung untuk mengambil barang titipan tersebut. Setelah saya ambil, terlihat box pembungkusnya dalam kondisi sudah rusak,” kata Aditiya usai mendapat penghargaan dari Kapolres Sidoarjo, Selasa (8/3/2016).
Dia pun membawanya pulang. Setiba di rumah, salah satu barang yakni charger HP terjatuh. Karena curiga tidak sesuai dengan daftar kiriman, dengan penemuan itu barang tersebut langsung dilaporkan ke Karutan.
“Penemuan ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Waru Sidoarjo ternyata di dalam charger HP dan alas lampu LED tersebut berisi sabu,” jelasnya.
Sementara Kapolres Sidoarjo mengapreasi kinerja pengawai Rutan Medaeng. “Dia telah berani jujur membongkar sindikat narkotika ini,” jelas kapolres usai launching dua mobil operasional yakni satu ambulance dan satu unit mobil tahanan.
Dirinya pun berharap agar semua anggota rutan dan anggota polres segera melapor bila mengetahui adanya peredaran narkoba. Sebab saat ini pihaknya terus melakukan operasi narkoba.
“Kami berharap untuk anggota polres jangan main-main dengan narkoba kami akan selalu melakukan tes urine untuk anggota,” tegasnya.
Bila nantinya ada anggota polres yang terbukti mengonsumsi narkoba, jelas dia, akan diberi sanksi hingga diusulkan untuk dipecat.
“Terkait salah satu anggota Polsek Sedati yang terbukti mengedarkan sabu kami mengusulkan untuk dipecat,” tambahnya.
Sedangkan Karutan Medaeng Bambang Irawan menjelaskan pihaknya berterima kasih atas apresiasi kapolres Sidoarjo. “Kami ucapkan terima kasih atas penghargaan ini yang diberikan Kapolres Sidoarjo. Kami akan selalu bekerja sama dengan pihak terkait khususnya polisi untuk memberantas peredaran narkoba di dalam rutan dan bila terbukti ada pegawai rutan mengedarkan atau mengomsumsi kami juga akan tindak tegas yakni pemecatan,” jelasnya.(fat/fat)
Sumber : detik.com
0 komentar:
Posting Komentar